AKU MEMBISIKIMU DENGAN TENAGA SISA
Ketika musim dingin datang kepadamu
Ciuman waktu yang dilesatkan kepadaku
Ibarat kayu bakar dari sisa musim dingin
Sebelumnya. Aku tak mungkin menolak
Ketika gairah nyalakmu terus-terusan
Berontak.
Kau bakar apapun. Musim yang terlewatkan
Kau bakar di musim yang lain. Kau panggil
Siapapun bila sepi tak lagi bersahutan gema.
Lalu kita dihangatkan musim berikutnya
Menangkap suara yang datang tiba-tiba.
Dalam kobaranmu aku memasuki tubuh
Masa lalu menutup pintu yang terbuka.
Angin dan debu datang saling mengikat
Dari siulan yang lekat. kemudian melesat
Ia kemanasuka jadi debu di ubin waktu.
Dengarlah, aku membisikimu dengan tenaga
Sisa “Kau selalu tumbuh jadi kuncup api
di mana lengan musim hari ini terasa beku
untuk dimaknai sebagai panas juga sumbu”.
Tapi aku tetap bergolak, selama sunyi-senyapmu
Memuaskan dirinya jadi kediaman yang baru.
2010