Puisi berikut tentang kesedihan, karena sebuah penyesalan yang diceritakan. memang tidak begitu baik berlama memikirkan sebuah penyesalan hidup kalian di dunia ini, yang kita harus lakukan adalah bangkit dari kubur, maaf bangkit dari keterpurukan maksud saya. Buat apa coba terus menyesali teka-teki kehidupan? hidup sebenarnya hanyalah sebuah sandiwara dalam panggung belaka tanpa naskah yang harus dilakoni dengan sebaik-baiknya, begitu bukan? kalo merasa bersalah yah perbaiki dengan segera mencari solusi, bukan menyesali, tak ada gunanya terus menyesali.
jadi ceramah saya, maafkan. Semangat terus bagi kalian yang sedang gelisah galau merana sepaket penderitaan (turut berduka cita yah). daripada pusing mending sekarang baca puisi penyesalan yang pas buat yang ada diposisi ini.
yaudah, yuk baca sebuah puisi kesidihan tentang penyesalan :
MELAYANG
karya : Teteng T
Waktu pikiran melayang
Terlepas kendali, terbang
Pupus semua tak terawang
Hanya terlihat semu. Bayang
Panas api membara tak terarah
Senjata syetan yang tak berhenti berbisik
Tidak ku sadar dalam lemah pepatah
Dan tak tahu aturan bersalah
Ironis. Hampir lupa tuhan sesaat
Aku tersesat. (Masih dalam bayang melayang)
Terbangunlah aku dari pikiranku
Merenungkan. Aku tak mengerti.
Aku sendiri jauh pada keramaian
Tak ku lihat perang, tak ku rasa damai
Entahlah tuhan, mungkin kesempatan hitam
Dan seruan syetan dari balik baju kudamku.
yang di atas puisi kesedihan? iya. Jadi ceritanya itu orang melayang disebuah kegelapan (bukan mati lampu) jadi dia merasa menyesal pernah dalam zona degradasi, zona yang salah maksudku, gitulah pokoknya, maknain lagi aja lebih dalam biar cocok sama kalian yang sedang dalam sebuah penyesalan. baca juga
puisi kesedihan berjudul "Aku Tanah"